Pinggiran tempat wisata Curug Sawer Cililin jadi pusat keramaian, orang-orang berbondong-bondong datang ke tempat tersebut pada hari minggu (16/9), untuk menyaksikan Seni Ketangkasan Adu domba atau biasa masyarakat menyebut Ngadu Domba.
Pamidangan wisata Curug Sawer Cililin, demikian orang menyebutnya untuk menyebut tempat seni ketangkasan adu domba.. Kegiatan Minggu hari ini diikuti dari berbagai daerah seperti Soreang, Banjaran, Cimahi, Batujajar, Cipeundeuy dan tuan rumah sendiri Cililin..
Kelompok orang yang menyukai seni ketangkasan adu domba biasa menamakannya dengan HPDKI (Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia), mereka memiliki identitasnya masing-masing seperti Cililin HPDKI wisata Curug Sawer Cililin, HPDKI Rahayu Batujajar, HPDKI Tunggal Pusaka dari Soreang, HPDKI Sinar Pelangi dari Cipeundeuy, dan Banyak lagi.
Pada hari minggu tersebut akan dipertandingkan sebanyak 108 pasang domba. Kegiatan ini alpukahnya Bapa Usep dari Gombong Cililin, selaku ketua HPDKI Wisata Curug Sawer Cililin. Bapa Usep memiliki 40 anggota.
Jalan menuju pamidangan Wisata Curug sawer Cililin, harus melewati dahulu jembatan gantung.
Domba-domba yang akan dikonteskan di istirahatkan dalam tempat yang khusus, tempat ini dipenuhi sekitar 210 domba yang siap berlaga
Suasana kontes domba.
Para penonton sampai memenuhi pinggiran pamidangan. Penonton ini terdiri dari anak-anak, remaja hingga kakek-kakek pun ada.
Tribun penonton yang berukuran sekitar 10 x 50 M penuh.
Sinden yang jadi pengiring kegiatan ini menjadi pemanis dari kegiatan kontes domba.
Domba kelas super yang siap untuk dikonteskan, ini ada peserta dari HPDKI Sinar Pelangi Cipeundeuy.
Suasana Joget semakin meriah, sambil ngabobotohan Kontestannnya.
Pemilik Domba selalu ikut berjoget dengan asyiiikkknya.
Bapa Usep sebagai Ketua HPDKI wisata Curug sawer mengatakan bahwa ketangkasan adu domba ini sebagai ajang untuk memotivasi para peternak agar memeliharan dombanya sebaik mungkin yang nantinya akan meningkatkan harga jual. Selanjutnya Pa Usep menepis kalau adu domba ini ada unsur judi.
Penulis juga ingin berfutu sama domba aduan.
Bagi penonton yang belum memiliki Laken, dapat membelinya di seputaran pamidangan.
Peternak Domba kontes kayanya wajib memiliki baju kampret ini, yang harga dari mulai Rp. 150 ribu hingga Rp. 250 ribu..
Selamat datang kembali di bulan Oktober pada minggu pertama di tempat yang sama.






















Tidak ada komentar:
Posting Komentar